PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI PRODUK DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK

Sponsored

I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran pada umumnya menginginkan bahwa penggalan yang
diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang
mudah mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik
perubahan pada diri pelanggan seperti selera maupun aspek-aspek
spikologis serta perubahan kondisi lingkungan yang mempengaruhi aspekespek
psikologis, sosial dan kultural pelanggan. Masa krisis ekonomi di
Indonesia yang berawal pertengahan 1997 memberikan gambaran tentang
terjadinya perubahan lingkungan yang berdampak pada proses keputusan
beli pelanggan. Daya beli konsumen menurun tajam telah megkondisikan
konsumen pada situasi yang lebih terbatas memiliki segmen pasar yang
dianggap loyal, dalam kondisi krisis ini pemasar tetap perlu memberikan
perhatian tentang loyalitas pelanggan agar tidak terjadi perpindahan
merek. Tekanan-tekanan persaingan yang mengarah pada perubahan
loyalitas pelanggan juga tidak dapat diabaikan.
Konsumen yang loyal terhadap merek tertentu dari salah satu
kategori produk, maka besar kemungkinan konsumen tersebut akan loyal
pada merek tersebut dalam jangka panjang, namun demikian dalam
keadaan tertentu dan dengan alasan tertentu, walau jarang sekali atau
hanya sekali-sekali, ada kecenderungan konsumen tersebut mencoba atau
berpindah pada merek yang lain.
Perilaku perpindahan merek pada pelanggan merupakan suatu
fenomena yang kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
keperilakuan, persaingan dan waktu. Perpindahan merek yang dilakukan
oleh konsumen disebabkan oleh pencarian variasi. Perpindahan merek
terjadinya pada produk-produk dengan karakteristik keterlibatan
pembelian yang rendah .
Seorang konsumen yang mengalami ketidakpuasan peda masa
pasca konsumsi mempunyai kemungkinan akan merubah perilaku
keputusan belinya dengan mencari alternatif merek lain pada konsumsi
berikutnya untuk meningkatkan kepuasannya. Disamping itu karakteristik
kategori produk juga mempengaruhi konsumen dalam mencari variasi.
Karakteristik produk meliputi keterlibatan , perbedaan persepsi diantara
merek, Atribut hedones dan kekuatan preferensi. Namun perilaku mencari
variasi yang dilakukan konsumen hanya dilakukan untuk suatu kategori
produk tertentu dan tidak untuk kategori produk lainnya.
Terdapat banyak kategori consumer goods yang memberikan cita
rasa tinggi dan menyebabkan rasa percaya diri bagi konsumen yang
mengkonsumsinya. Demikian juga halnya produk pemutih kulit, di mana
produkini lansung berinteraksi pada tubuh dan banyak membutuhkan
pengalaman dalam melakukan pilihan atas merek produk-produk tersebut.
Terdapat puluhan merek yang menyertai produk tersebut dengan
memberikan kualitas , harga, kemasan, warna dan cita rasa yang berbeda
yang bisa ditawarkan oleh produsen. Dengan begitu konsumen
mempunyai banyak informasi tentang merek untuk dikonsumsi sesuai
dengan kenutuhan merek akan produk tersebut.
Melihat semakin banyaknya produk-produk di atas yang
ditawarkan produsen dan bisa dihubungkan dengan mahasiswa yang
memiliki usia berkisar 18-23 tahun sebagai konsumen, usia produktif
yang menyukai tantangan, petualangan, krisis, senang akan hal-hal yang
barudan kebanyakan pemasar mengagap mereka sebagai konsumen yang
tidak loyal, perilaku yang demikian rentan untuk sesaat berpindah dari
merek yang satu ke merek yang lainnya dan tidak loyal pada merek
tertentu.
Berdasar pada fenomena diatas penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang pengaruh yang menyebabkan konsumen melakukan
keputusasn perpindahan merek dari jenis produk pemutih kulit. Dari
ganbaran tersebut penulis mengambil judul “PENGARUH
KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI
PRODUK DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP
KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK “(Study Kasus Pada
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta).
B. Batasan Masalah
Penggunaan batasan masalah dimaksudkan untuk mempermudah
analisi selanjutnya.disamping itu dikarenakan waktu, biaya dan
kemampuan penulis memberike\an batasan masalah sebagai berikut:
Penelitian secara intensif dilaksanakan di kampus UMY Fakultas
Ekonomi Manajemen. Jenis produk yang akan diteliti adalah produk
pemutih kulit : Tull jye
variabel yang menjadi obyek penelitian, ditemukan sebagai berikut:
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin,
usia, pendapatan dan pendidikan.
C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi masalah penelitian adalah
1. Bagaimana ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk
dan kebutuhan mencari variasi berpengaruh terhadap keputusan
perpindahan merek.
2. Dari ketiga faktor tersebut manakah yang paling dominan
berpengaruh terhadap perpindahan merek.
D. Tujuan Penelitian
1. untuk menganalisis apakah ketidakpuasan konsumen, karakteristik
kategori produk dan kebutuhan mencari variasi berpengaruh
terhadap keputusan perpindahan merek.
2. untuk menganalisis faktor manakah yang paling dominan
berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek.
E. Manfat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh ketidakpuasan konsumen, karakteristik
kategori produk dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan
perpindahan merek dari produk-produk yang mereka hasilkan dan
mencari pemecahan untuk mengatasinya.
2. Bagi ilmu Pengetahuan
Sebagai bahan referensi dan kontribusi bagi ilmu pengetahuan di
bidang pemasaran mengenai pengaruh ketidakpuasan konsumen,
karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi terhadap
keputusan perpindahan merek.
3. Bagi pihak lain
Sebagai bahan masukan bagi pemasaran maupun umum untuk
semakin mengenali kepuasan dan katidakpuasan konsumen sehingga
dapat menciptakan suatu strategi yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Loyalitas Merek
Menurut Schiffman dan kanuk (1994),loyalitas merek
merupakan suatu pilihan yang konsisten atau pembelian merek yang
sama yang dilakukan oleh konsumen atas suatu produk tertentu.
Loyalitas merek merupakan satu ukuran keterkaitan konsumen kepada
sebuah merek (Aaker, 1997). Sedangkan Ferrel (2002) memahami
loyalitas merek sebagai suatu perilaku positif terhadap suatu merek
yang mendorong konsumen untuk secara konsisten membeli merek
tersebut ketika mereka membutuhkan kategori produk tersebut. Ketiga
defenisi tersebut mencerminkan bagaimana seorang pelanggan
mungkin tidak akan beralih ke merek lain jika merek tersebut membuat
suatu perubahan, baik dalam harga atau dalam unsur-unsur produk.
Pada tingkat yang paling dasar pembeli tidak loyal sama sekali
dengan merek sehingga dalam keputusan pembelian, merek
memainkan peran yang sangat kecil. Pada tahap berikutnya, pembeli
yang mengalami ketidakpuasan tidak dapat stimulasi untuk berpindah
merek terutama jika perpindahan tersebut membutuhkan usaha.
Berikutnya,adalah orang-orang yang puas sehingga untuk menarik
kelompok ini, kompotitir harus bisa mengatasi biaya peralihan dengan
memberikan tawaran yang memberikan manfaat cukup besar. Pada
tahap keempat, orang-arang yang telah sungguh-sungguh menyukai
suatu merek. Preferensi mereka terhadap suatu merek sangat tinggi.
Kelompok yang terakhir adalah pelanggan yang setia. Mereka
mempunyai kebanggaan tersendiri dengan menjadi pengguna suatu
merek tertentu.
Dari semua hal mengenai merek yang dilakukan oleh
perusahaan ada satu aktivitas yang sering lupa dilakukan oleh para
pemasar yaitu menjaga dan mempertahankan merek. Dalam banyak hal
pemasar melupakan merawat merek ketika merek mereka sudah mulai
mapan di pasar. Selain itu untuk membangun dan mempertahakan
loyalitas konsumen akan suatu merek perlu juga dilakukan interaksi
antara produsen dan konsumen baik lewat telpon, internet maupun
sarana yang lainya.
2. Fungsi Loyalitas Merek
a. Dengan penglolaan dan pemanfaatan yang benar, brand loyality
dapat menjadi suatu strategis bagi perusahaan. Berikut beberapa
potensin yang dapat diberikan oleh brand loyality kepada
perusahaan.
b. Reduced marketing cost ( mengurangi biaya pemasaran)
Dalam kaitannya dengan biaya pemasaran, akan lebih murah
mempertahnkan pelanggan dengan upaya untuk mendapatkan
pelanggan baru, jadi biaya pemasaran akan lebih mengecil jika
barand loyality meningkat. Ciri yang paling tampak dari jenis
pelanggan ini adalah mereka membeli sebuah produk karena
harganya murah.
c. Trade leverage ( meningkatkan perdagangan)
Loyalitas yang kuat terhadap suatu merk akan menghasilkan
peningkatan perdaganagan dan memperkuat keyakinan perantara
pemasaran. Dapat disimpulakan bahwa pembeli ini dalam membeli
suatu merk didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.
d. Attracting new costumers ( menarik minat pelanggan baru)
dengan banyaknya pelanggan suatu merk yang merasa puas dan
suka pada merk tersebut akan menimbulkan perasaan yakin bagi
calon pelanggan untuk mengkonsumsi merk tersebut terutama jika
pembelian yang mereka lakukan mengandung resiko tinggi.
Disamping itu, pelanggan yang puas umumnya akan
merekomendasikan merk tersebut kepada orang yang dekat
dengannya sehingga akan menarik pelanggan baru. Memberi waktu
untuk merespon ancaman persaingan
Brand loyality akan memberi waktu pada perusahaan untuk
merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing
mengembangkan produk yang unggul, pelanggan yang loyal akan
memberikan waktu pada perusahaan tersebut untuk
memperbahurui produknya dengan menyesuaikan dan
menetralisirkan.
3. Hubungan Ketidakpuasan Konsumen, Karakterisik Ketegori Produk,
dan Kebutuhan Mencari Variasi . Ketidakpuasan Konsumen.
Ketidakpuasan konsumen dapat timbul karena adanya proses
informasi dalam evaluasi terhadap suatu merek. Konsumen akan
menggunakan informasi masa lalu dan masa sekarang untuk melihat
merek-merek yang memberikan manfaat yang mereka harapkan. Jika
kinerja produk lebih rendah daripada harapan konsumen, maka
konsumen akan mengalami ketidakpuasan (Kotler dan Armstrong,
2001).
Konsumen yang tidak puas akan mengambil satu dari dua
tindakan berikut: mereka akan mungkin berusaha mengurangi
ketidakpuasan tersebut dengan membuang atau meninggalkan atau
mengembalikan produk tersebut atau mereka mungkin pula baerusaha
mengurangi ketidakpuasan dengan mencari informasi yang bisa
memperkuat nilai tinggi produk tersebut.
4. Karekteristik kategori produk
Karakteristik kategori produk adalah karakteristik berdasarkan
golongan produk yang membedakan kebutuhan masing-masing
individu dalam mencari variasi melalui kebutuhan, perbedaan persepsi
antara merek, Atribut hedonis dan kekuatan referensi.
5. Kebutuhan Mencari Variasi
Konsumen akan sering mengekspersikan kepuasan dengan
merek barang seperti yang mereka gunakan sekarang, tetapi tetap
terlibat dalam penggantian merek. Hal ini dapat terjadi karena
pencarian variasi adalah motif konsumen yang cukup lazim.
Konsumen yang mempunyai keterlibatan emosional yang
rendah terhadap suatu merek akan mudah berpindah pada merek
pesaing. Kecenderungan inilah yang sering menjadi perhatian para
pemasar akan keberhasilan produk yang ditawarkan. Pencarian variasi
akan terjadi apabila tengkat keterlibatan konsumen pada suatu merek
rendah dan konsumen menyadari adanya perbedaan antara merek (
Assael, 1984). Kebutuhan mencari variasi adalah sebuah komitmen
kognitif untuk membeli merek yang bebeda karena berbagai alasan
yang berbeda, keinginan baru atau timbulnya rasa bosan pada sesuatu
yang telah lama dikonsumsi (Peter dan Olson,1999).
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumya dilakukan oleh Shellyana dan Basu (2002)
dengan judul “ Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik
Kategori Produk dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan
Perpindahan Merek” dengan menggunakan produk-produk toiletries yaitu
shampo, pasta gigi dan sabun mandi sebagai obyek penelitian.
Dari penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa variabel
ketidakpuasan konsumen dan variabel kebutuhan mencari variasi
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan
perpindahan merek, namun untuk variabel karakteristik kategori produk
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan
merek kecuali pada produk sabun mandi. Selanjutnya untuk hasil analisis
yang terakhir disimpulkan yaitu terdapat pengaruh yang signifikan bahwa
pengaruh karakteristik kategori produk terhadap keputusan perpindahan
merek yang dilakukan konsumen dimoderasi pada kebutuhan mencari
variasi.
Pada kesempatan ini, peneliti akan menggunakan cara yang sama
namun obyek penelitian ini mengambil obyek penelitian yang berbeda.
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk dan
kebutuhan mencari variasim terhadap keputusan perpindahan
merek pemutih kulit.
2. Ketidakpuasan konsumen merupakan faktor yang dominan
berpengaruh secara signifikan terhadap perpindahan merek.
D. Model penelitian
Seorang konsumen yang mengalami ketidakpuasan pada pasca
konsumsi mempunyai kemungkinan akan merubah perilaku keputusan
belinya dengan mencari alternatif merek lain pada konsumsi berikutnya
untuk meningkatkan kepuasan sehingga menyebabkan konsumen tersebut
berpindah merek.
Perilaku mencari variasi merupakan suatu fenomena yang
dilakukan konsumen hanya untuk suatu kategori produk tertentu dan tidak
untuk kategori produk lainnya. Pada produk yang frekuensi pembeliannya
tinggi akan lebih sering terjadi kebutuhan mencari variasi yang lebih tinggi
dibanding dengan produk yang jarang dikonsumsi. Disamping itu
karakteristik kategori produk juga mempengaruhi perilaku konsumen
dalam mencari variasi. Karakteristik kategori produk meliputi keterlibatan,
pebedaan persepsi antar merek, atribut hedonis dan kekuatan preferensi.
Berdasar uraian diatas dapat diketahui bahwa perilaku mencari variasi
merupakan faktor determinan dalam perpindahan merek sehingga dalam
penelitian dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut:
Ketidakpuasan
Konsumen
Karakteristik kategori Keputusan Perpindahan merk
Produk
Kebutuhan mencari
variasi
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Obyek penelitian
Obyek penelitian berlokasi di kampus UMY, subyek dalam
penelitian ani adalah Mahasiswi Jurusan Manjemen yang telah melakukan
pembelian produk serta melakukan pepindahan merek.
B. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metoda purposive sampling dan convinance sampling. Purposive sampling
yaitu sampel berdasarkan kriteria tertentu. adapun kriteria yang diajukan
dalam sampel penelitian ini aadalah sebagai berikut:
Mahasiswi Manajemen FE-UMY. Pengguna Produk Pemutih Kulit
telah Melakukan Perpindahan Merek Pemutih Kulit
Metoda pengambilan sampel ini adalah convinance sampling yaitu
metoda pengambilan sampel dari elemen populasi yang datanya mudah
diperoleh.
C. Jenis Data
Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari
jawaban aatu data kuesioner yang disebarkan kepada responden mahasiswi
jurusan manajemen mengenai ketidakpuasan konsumen, karakteristik
kategori produk dan kebutuhan mencari variasi pada produk pemutih kulit
yang mempengaruhi keputusan perpindahan merek yang mereka lakukan.
D. Teknik Pengambilan Data
1. Metoda kuesioner
Cara pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden secara tertulis.
2. Metoda Interview
Teknik pengambilan data melalui interview merupakan
metode yang mewawancarai responden secara langsung Mahasiswi
Manajemen dikampus FE-UMY.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Ketidakpuasan Konsumen
Ketidakpuasan konsumen dapat timbul karena adanya proses
informasi dalam evaluasi terhadap suatu merek. Konsumen akan
menggunakan informasi masa lalu dan masa sekarang untuk melihat
merek-merek yang memberikan manfaat yang mereka harapkan. Jika
kinerja produk lebih rendah daripada harapan konsumen, maka
konsumen akan mengalami ketidakpuasan (Kotler dan Armstrong,
2001).
Ketidakpuasan konsumen diukur dengan menggunakan Skala
Likert, adapun bobot dari skala yang digunakan adalah:
Sangat setuju : bobot 5
Setuju : bobot 4
Netral : bobot 3
Tidak setuju : bobot 2
Sangat tidak setuju : bobot 1
2. Karekteristik kategori produk
Karakteristik kategori produk adalah karakteristik berdasarkan
golongan produk yang membedakan kebutuhan masing-masing
individu dalam mencari variasi melalui kebutuhan, perbedaan persepsi
antara merek, Atribut hedonis dan kekuatan referensi(Trijp dan kawankawan,
1996).
3. Kebutuhan Mencari Variasi
konsumen akan sering mengekspersikan kepuasan dengan merek
barang seperti yang mereka gunakan sekarang, tetapi tetap terlibat
dalam penggantian merek. Hal ini dapat terjadi karena pencarian
variasi adalah motif konsumen yang cukup lazim.
Konsumen yang mempunyai keterlibatan emosional yang rendah
terhadap suatu merek akan mudah berpindah pada merek pesaing.
Kecenderungan inilah yang sering menjadi perhatian para pemasar
akan keberhasilan produk yang ditawarkan. Pencarian variasi akan
terjadi apabila tengkat keterlibatan konsumen pada suatu merek rendah
dan konsumen menyadari adanya perbedaan antara merek ( Assael,
1984). Kebutuhan mencari variasi adalah sebuah komitmen kognitif
untuk membeli merek yang bebeda karena berbagai alasan yang
berbeda, keinginan baru atau timbulnya rasa bosan pada sesuatu yang
telah lama dikonsumsi (Peter dan Olson,1999).
Kebutuhan mencari variasi diukur dengan menggunakan Skala
Likert, adapun bobot dari skala yang digunakan adalah:
Sangat setuju : bobot 5
Setuju : bobot 4
Netral : bobot 3
Tidak setuju : bobot 2
Sangat tidak setuju : bobot 1
Keputusan perpindahan merek
Merupakan variabel yang digunakan untuk mengukur
sampai seberapa jauh konsumen ingin membeli kembali merek
terakhir suatu ketegori produk tertentu apabila suatu merek
memerlukannya.
Keputusan perpindahan merek diukur dengan
menggunakan Skala Likert, adapun bobot dari skala yang
digunakan adalah:
Sangat setuju : bobot 5
Setuju : bobot 4
Netral : bobot 3
Tidak setuju : bobot 2
Sangat tidak setuju : bobot 1
F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif.
Analisis ini diperoleh dengan cara mengolah data hasil jawaban yang
diprtoleh dengan menggunakan perhitungan statistik.
1. Uji Kevalidan Data
Uji kevalidan dilakukan untuk memastikan bahwa insrumen
yang digunakan merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya.
Uji kevalidan yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas
dan uji reliabilitas.
2. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara
skor masing-masing butir pertanyan dengan skor total menggunakan
teknik korelasi product moment pearson yang rumusnya sebagai
berikut:
Σ Σ Σ Σ
Σ Σ Σ
− −

=
{ ( ) }{ ( ) }
( )( )
N X 2 X 2 N Y 2 Y 2
N XY X Y
rxy
Dimana :
Rxy = Koefisien korelasi produk moment
x = Nilai dari stiap item
y = Nilai dari semua item
N = Jumlah item
Jika koefisien korelasi r yang diperoleh < dari pada koefisien
korelasi di tabel nilai-nilai iritis r, yaitu pada taraf significan 5 %
instrumen tes yang diujicobakan tersebut dinyatakan valid.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada tingkat kemampuan atau konsintensi
suatu alat ukur. Kuesioner dikatakan reliabel apabila kuesioner tersebut
memberikan hasil yang konsisten jika digunakan secara berulang
dengan asumsi kondisi pada saat pengukuran tidak berubah. Kriteria
yang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas besarnya nilai
cranbach alpha.
Cranbach alpha dihitung dengan menggunakan rumus
( ) ⎥⎦

⎢⎣
⎡ Σ
− ⎥⎦

⎢⎣


=
i
b
k
r k 2
2
1
1 α
α
Dimana:
r = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan
Σα 2b = Jumlah varian butir
Σα 2i = Varian total
Instrumen dikatakan valid jika memiliki nilai alpha cranbach lebih
besar atau sama dengan 0,6.
4. Uji Hipotesis dan Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menentukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian, adapun
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Analisis kualitatif
Yaitu dengan menggunakan hasil kusioner yang telah
disebarkan kemudian dilakukan analisis data berdasarkan hasil
jawaban yang diperoleh dari responden dan didukung ole teoriteori
serta penyajiannya dalam bentuk tabel.
b. Analisis kuantitatif
Yaitu metode analisis yang dilakukan dengan menguraikan
data dari jawaban responden dengan perhitungan statistik.
c. Regresi liner berganda
untuk mengetahui apakah ketidakpuasan consumen,
karakteristik kategori produk, dan kebutuhann mencari variasi
mempengaruhi keputusan perpindahan merk dengan rumus sebagai
berikut:
1 1 2 2 3 3 Y = βα + β + X + β X + β X
Dimana:
Y = Perpindahan merk
X1 = Ketidakpuasan consumen
X2 = Karateristik kategori produk
X3 = Kebutuhan mencari variasi
β 0 = Konstanta regresi (titik potong dengan sumbu Y)
1 β
= Koefisien regresi ketidakpuasan consumen
2 β = Koefisien regresi karakteristik kategori produk
3 β = Koefisien regresi kebutuhan mencari variasi
5. Uji hipótesis untuk koefisien regresi
a. Uji koefisien regresi secara serentak (Uji F)
Uji yang dilakukan terhadap koefisien regresi secara serentak.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variable x secara bersama-sama dapat mempengaruhi variable y.
Langkah-langkah uji hipótesis untuk koefisien regresi secara
serentak adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipótesis nihil (H0) dan hipótesis alternatif (Ha).
H0 = Tidak ada pengaruh ketidakpuasan konsumen,
karakterisrik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi
terhadap perpindahan merk.
2) Ha = Ada pengaruh antara ketidakpuasan konsumen,
karakterisrik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi
terhadap perpindahan merk.
b. Menentukan F tabel dengan taraf significan 5 % (α = 0,05 ) dan
dengan derajat kebebasan (df) = (k) dan (n-k-1).
c. Menentukan kesimpulan, yaitu menolak H0 jika harga F hitung lebih
besar dari F tabel, dan meneriman H0 jika harga F hitung lebih kecil
dari F tabel.
d. Pengujian dengan uji parcial (Uji T test)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengeahui apakah ada
pengaruh yang significan antara variable independen terhadap
variable dependen maka digunakan uji T test.

Sponsored
Copyright 2011. All rights reserved.
artist photos